(Cerita 2:Oleh Bayu Permana)
Malam itu tepatnya
pukul 00.00 wib, tampaknya memang
sudah sangat larut malam. Namun suasana gaduh masih sangat terasa di sebuah
ruangan 6 x 18 meter yang dirasa masih sangat sempit bila harus di huni oleh 16
orang remaja SMA yang sedang dalam masa pertumbuhan, apalagi malam itu memang malam
liburan. Weh, memang sangat gaduh.
Sebut saja Andi, anak separuh baya yang masih duduk di
bangku kelas satu SMA. malam itu entah apa yang tengah di fikirkannya, sepoi
angin malam yang biasanya dengan sukses membuatnya tertidur pulas di ranjangnya
yang empuk tiba-tiba harus tertunduk menyerah, entah apa yang terjadi, mala ini
si muka bantal itu bisa tidur sampai larut malam begini. Oo pantas saja matanya masih seger melek
belelek, ternyata eh ternyata Andi dan teman-temannya sedang asyik bermain
video game “ Quiz parampa” sebuah game computer yang cukup mengasah asah otak yang
sangat asyik untuk di mainkan.
“ hei!! Ni, ni,ni, pilih aja yang paling kiri! Yakin deh,
pasti itu jawabanya” ujar Dimas yang berada di samping Andi memberikan saran.
“ helewww… bukan tu, pilih aja yang pojok atas! pasti
betul” sahut Affan mematahkan saran dari dimas.
Perdebatan itu berlangsung cukup lama, selesai soal yang
satu maka muncul lagi soal yang lainnya yang tiap soal itu memencing remaja-remaja
ini untuk berdebat satu saama lainnya, hal ini tentu saja membuat suasana malam
itu menjadi semakin gaduh.
“ klik, klik, klik”, sura mouse yang di klik terdengar
jelas menyamarkan rassa kantuk remaja-remaja ini. Membuat mereka lupa bahwa
hari itu sudah sangat larut malam bahkan kini sudah menunjukan pukul 01.00 wib.
Tanpa pikir panjang remaja-remaja ini selalau beteriak gaduh ssetiap kali
mereka berhasil menyelesaikan lefel-lefel game yang mereka mainkan.
Tak berapa lama berselang, ternyata sepoi angin malampun
akhirnya memberikan efek kantuk bagi Andi dan teman-temannya. Sesekali Andi
menguap sembari menahan bola matanya yang mulai terasa semakin memberat,” ah,
tanggung bentar lagi deh, lagi pulakan besok kan hari libur.” gumamnya.
Eh, dasar kalau menunda-nunda sesuatu memang bakal kena
batunya. Saat mereka sedang asik bermain, tiba-tiba terdengar suara derap
langkah kaki dari luar ruangan mereka. Suara langkah kaki itu tampak gagah
memnghempasakan sepatu botnya ke lantai semen di teras luar ruangan itu.
Semakin cepat suara itu terdengar semakin keras dan mendekat. “kreek…!!!” suara
pintu ruangan mulai membuka. Ternyata sesosok tubuh tegap melangkah pasti
menuju kerumunan Andi dan teman-temannya. Seketika itu suasana tiba-tiba
menjadi hening diam dan membisu. Mereka saling bertatapan satu sama lainnya.
“ huluh..! mati aku” gumam Andi dari dalam hati
Sosok bertubuh tegap itu memang menjadi sosok killer
bagi mereka. Tentu saja, siapa yang berani membuat masalah dengannya pasti akan
menyesal seumur hidup. “ siapa yang membuat kegaduhan malam-malam seperti ini?”
Tanya mang Karto sambil menatap tajam ke arah Andi dan teman-temannya. Hal itu
tentu saja membuat mereka semakin ketakutan, mereka bertatapan satu sama
lainnya, wajah mereka tampak sudah pasrah menunggu hukuman yang akan di berikan
oleh mang Karto si penjaga asrama mereka itu.
“Laptop siapa ini?”Tanya mang Karto dengan wajah garang
Dengan tubuh gemetar dan keringat yang mulai mengucur
deras Andi mengacungkan tangannya,” saya pak”, Jawabnya.
“Bawakan kesini laptopnya! Laptopnya saya sita, dan besok
siang kalian harus menghadap dengan pak Narto kalau ingin laptopnya kembali”
perintah mang Karto dengan wajahnya yang sungguh sangat menakutkan.
“ walah, pak Narto..sekarang bener-bener mati
aku.”gumamnya dari dalm hati.
Dengan tubuh lemas Andi merebahkan tubuhnya ke
ranjangnya yang kini terasa tidak empuk lagi. Pikirannya melayang jauh
membayangkan nasibnya besok yang harus menghadapi pak Narto yang berkali-kali
lipat lebih menakutkan dari mang Karto. Ia merasa sangat menyesal, ingin
rasanya ia membalikkan waktu kembali. Malam itu ia hampir tidak bisa tidur
nyenyak, ia terus saja membayangkan hal yang bukan-bukan yang besok akan
menimpanya sembari terus bergumam untuk tidak mengulangi hal itu lagi.
Cerita ini terbagi menjadi 31 cerita yang merupakan karya tangan anak-anak kelas XA SMAN 1 Pemali. Cerita ini saya buat untuk mengenang masa-masa indah bersama teman-teman di sekolah. Mudah-mudahan nanti akan saya publikasikan juga Cerpen karya anak-anak XB.
Tetap bersama baygag karena blog ini akan terus di update :)
Temukan 31 Seri cerita lengkapnya!!! klik di sini
Temukan 31 Seri cerita lengkapnya!!! klik di sini