Minggu, 21 Juli 2013

Elm

Posted by Unknown On 14.54


(Cerita 5: Oleh Aris Nurhadi)


Terik matahari menyinari padang rumput yang gersang di siang hari. Tidak terlihat satupun kehidupan di daerah tersebut. Daerah tersebut dipenuhi dengan tulang-belulang hewan serta tengkorak manusia. Tak jauh dari tempat tersebut. Terlihatlah sebuah desa yang dipenuhi dengan perkebunan elm. Buah elm adalah buah ajaib yang hanya dapat tumbuh satu tahun sekali. Buah tersebut rasanya manis. Rasa manis tersebutlah yang berfungsi untuk menyembuhkan segala macam kutukan sihir yang ada di dalam tubuh. Di dalam desa tersebut, terdapat rumah-rumah kecil . suatu makhluk yang sangat mengerikan tinggal di dalamnya. Tak berapa lama, terdengarlah bunyi peluit. Semua makhluk mengerikan tersebut keluar dari dalam rumah mereka masing-masing. Dengan bunyi “Guk! Guk! Guk!” mereka menghampiri tuan mereka. Seluruh orang yang tinggal di dalam desa tersebut ternyata memelihara anjing. Mereka akan mengadakan sebuah perlombaan besar pada alun-alun desa sore ini. Suatu perlombaan dimana akan memperebutkan piala bergengsi. Mereka akan berlomba memasuki hutan bayangan yang berada diseberang desa mereka. Mereka hanya diperbolehkan menaiki anjing-anjing  mereka untuk dapat sampai pada hutan terlarang dan mengambil piala  yang telah lama terpendam di dalam hutan bayangan tersebut. Tak satupun orang yang tahu dimana piala tersebut tersembunyi.     Hanya tiga orang yang berani mengikuti perlombaan ini. Merekalah yang akan memasuki hutan bayangan. Tak lama, perlombaan pun dimulai. Perlombaan pun dimulai dengan dilemparkannya sebuah apel oleh kepala desa. Bergegaslah mereka menaiki anjing-anjing yang mereka pelihara. Bagaimanakah mereka dapat menaiki anjing mereka yang kecil. Ternyata ukuran orang-orang tersebut lebih kecil dari ukuran anjing mereka, sehingga mereka dapat menaiki anjing-anjing mereka.
Mereka bertiga pun memasuki hutan tersebut dengan cepat menggunakan anjing-anjing mereka. Setelah melewati daerah gersang, mereka pun tiba di pinggir hutan. Hawa dingin pun mulai menusuk kulit mereka yang tertutup oleh pakaian berbahan kulit yang tebal. Ada tiga jalur untuk memasuki hutan tersebut. Sehingga mereka mengambil jalan yang berbeda satu antara yang lain. Mereka pun memasuki hutan tersebut. Akan tetapi, seseorang diantara konstentan merasa akan menghadapi banyak masalah di dalam hutan tersebut.
“Akh, hutan ini menyeramkan sekali. Pastilah banyak rintangan yang akan menghadang di depan sana, aku harus keluar dari hutan ini,” kata alex dalam hatinya sendiri.
Alex pun keluar dari hutan bayangan dan berada di depan jalur masuk hutan terlarang. Tanpa berpikir panjang, dia berlari menggunakan anjingnya dengan cepat. Dia berlari dengan cepat seperti dikejar sesuatu yang menyeramkan dibelakangnya. Tetapi arah lariannya     kedalam hutan melalui jalur yang diambil oleh Gibson. Segeralah dia bisa membuntuti Gibson dari belakang tanpa diketahui Gibson.
“Hehehe, Gibson, Gibson, selamat menikmati semua rintangan yang ada di depan, aku akan menikmati segala jalan yang telah kamu amankan,” senyum licik dari Alex.
Tiba-tiba ada jaring tipis yang lengket dan tidak terlihat di depan mereka. Jaring yang akan menjerat setiap makhluk bila terkena dan tidak akan lepas lagi. Akan tetapi Gibson dapat menyadari jaring berbahaya tersebut. Dia menghindar kearah tepi jaring yang hamper kasat mata tersebut. Akan tetapi, ada seekor makhluk yang mengerikan telah menunggu mereka. Dengan sigap Gibson mengambil pedang kayunya, lalu Gibson menusuk mata hewan tersebut dan berhasil membunuhnya. Gibson yang kelelahan akibat pertarungan yang berat tersebut melanjutkan perjalanannya dengan tertatih-tatih.
“Akh, badanku kaku, ti..dak bi…. Bisa digerakan lagi,” rintih Gibson.
Ternyata Gibson terkena racun dari laba-laba raksasa tersebut.
Gibson pun terjatuh pingsan. Ternyata Alex yang telah melihat hal tersebut segera menghampiri laba-laba besar tersebut dengan hati-hati. Dibelahnya perut laba-laba tersebut dengan pedang kayunya. Semua yang ada di dalam perut laba-laba tersebut keluar. Terlihatlah benda mengkilap yang keluar dari dalam perut laba-laba tersebut. Terlihatlah ukiran cantik pada pinggir benda emas tersebut. Ada dua ekor anjing yang sedang mengeluarkan taring mereka yang terukir di pinggir benda tersebut. Ternyata benda tersebut adalah piala yang selama ini dicari mereka. Alex pun segera mengambil piala tersebut.
“Hahahaha, Gibson, Gibson. Kamu itu bodoh. Lihat saya, tidak perlu bersusah payah, tetapi  saya mendapatkan piala tersebut. Hahahaha,” ejek Alex.
“Kurang ajar kamu, kembalikan piala itu kepadaku! Kalau tidak kamu akan saya bunuh!” teriak Gibson dengan nada mengancam.
“Bagaimana kamu bisa membunuhku? Bergerak saja kamu tidak bisa. Hahahaha, selamat menunggu ajalmu!” kata Alex dengan kasar.
Setelah berkata demikian Alex meninggalkan Gibson yang tidak berdaya.
Gibson hanya bisa meratapi nasibnya. Tak lama, Gibson mendengar langkah aneh yang datang kepadanya. Langkah yang sangat mengerikan dan membuat setiap orang lari ketakutan bila mendengarnya. Dengan sekuat tenaga dan di dorong dengan rasa takut, Gibson mengambil pedangnya dan bersiap untuk menghadapi makhluk yang akan datang kepadanya. Terlihatah sesosok makhluk kepala dua yang menaiki seekor anjing. Dalam suasana yang samar-samar di dalam hutan, kedua kepala tersebut Nampak sangat menakutkan. Lalu dari bayangan tersebut keluarlah Grone, peserta lomba yang ketiga sedang membawa Alex yang telah mati akibat pedang yang menusuk perutnya.  Grone mengangkat mayat Alex dengan digendong dipundaknya. Sehingga terlihat seperti makhluk berkepala dua. Alex yang telah mati tersebut berlumuran darah. Grone juga terlihat banyak bekas darah pada seluruh tubuhnya sehingga Grone terlihat sangat kasar dan ganas.
“Grone, mengapa kamu membunuh Alex?” Tanya Gibson.
“Aku tidak membunuhnya!” bela Grone.
“Jangan bohong Grone, aku tahu kamu menginginkan piala yang dia dapat sehingga kamu membunuhnya,” kata Gibson.
“Tidak, aku hanya mengikuti jalur yang kamu lewati, akan tetapi aku melihat Alex datang kearahku dan dia terkejut melihat sosokku yang bersembunyi dalam semak-semak. Karena reaksi terkejutnya sendiri, pedang yang dia pegang mengenai tubuhnya sendiri,” jelas Grone kepada Gibson.

Setelah itu, Grone membawa pulang Alex dan Gibson ke desa mereka. Bergegaslah Grone membawa Gibson ke tabib yang bisa menyembuhkan segala macam racun. Setelah tiga hari, Gibson sekarat, tetapi tidak ada hasil yang berarti. Grone pun tersadar dengan buah elm yang ada di desanya dan memberikan buah ajaib tersebut kepada Gibson. Segeralah Gibson sembuh.

Cerita ini terbagi menjadi 31 cerita yang merupakan karya tangan anak-anak kelas XA SMAN 1 Pemali. Cerita ini saya buat untuk mengenang masa-masa indah bersama teman-teman di sekolah. Mudah-mudahan nanti akan saya publikasikan juga Cerpen karya anak-anak XB.



Tetap bersama baygag karena blog ini akan terus di update  :)

Temukan 31 Seri cerita lengkapnya!!! klik di sini

Site search

Free Backlinks