(Cerita 10: Oleh Akbar septriyan)
Pagi
yang indah di sebuah desa yang bernama “ Desa Chang An “, Mentari bersinar
cerah menerangi desa yang indah tersebut, menembus rimbunnya pepohonan yang
berada di bukit desa Chang An, tidak
jauh dari bukit tersebut terdapat jembatan yang
menjadi jalan penghubung bagi penduduk yang akan melewati sungai deras,
dan disana terdapat salah satu rumah penduduk yang sederhana, rumah tersebut
terbuat dari kayu, rumah tersebut hiduplah seorang pemuda yang hidup
sebatangkara bernama Zhao , ayah dan ibunya telah meninggal dunia, dia adalah
seorang pemuda yang berbadan tegap, santun, serta cerdas
Pada
hari itu dia bermaksud pergi ke pasar untuk membeli kebutuhannya, tibatiba dia
mendengar sesuatu “ ayo silahkan bergabung
dengan pasukan kerajaan, silahkan mendaftar bagi siapa saja yang ingin ikut ! ”,
teriak salah seorang prajurit , dia pun tertarik dan mendaftar menjadi pasukan
perang tersebut. Pada suatu hari desa mereka diserang oleh desa lain, pasukan
perang segera disiapkan, sebuah pertempuran sengit pun tak dapat dielakkan,
pertempuran tersebut dipimpin oleh komandan Feng Liu pada pertempuran tersebut Zhao di tempatkan
dalam pasukan yang bertugas untuk memasak makanan untuk persediaan perang, ketika
pasukan Feng Liu mulai terdesak, Zhao langsung terjun ke medan perang, dia
dengan gagahnya memukul mundur pasukan yang menyerang desanya tersebut, moral
prajurit yang tadinya lemah, seketika langsung berubah karena sikap heroik yang
diperlihatkan oleh Zhao, para prajurit terus memukul pasukan musuh yang
jumlahnya lebih banyak, dan mereka berhasil mengusir prajurit yang meyerang
desa mereka.
Raja
kemudian berterima kepada para prajurit yang dengan gagah berani mempertahankan
desa mereka dari serangan yang mengancam wilayah desa mereka, dan raja juga
memberikan tanda kehormatan kepada komandan Feng Liu atas keberhasilannya
memimpin pasukan, Fang liu mengaku bahwa dirinya bertanrung dengan sangat
gagah, berani dan pantang menyerah, setelah peristiwa penyerangan desa mereka ,
peperangan demi peperangan mereka hadapi, dan mereka selalu menang dalam
peperangan tersebut, sang raja terus memuji kehebatan Feng liu dalam memimpin
pasukannya , padahal raja selama inin tidak mengetahui bahwa sebenarnya Zhao
lah yang telah berjuang gagah berani yang meyebabkan moral prajurit menjadi
kuat sehingga bisa mengalahkan musuh-musuh nya
Suatu
hari sang raja mengajak Feng liu beserta beberapa pasukannya, dan pada waktu
itu Feng Liu mengajak Zhao untuk ikut berburu bersamanya, saat sedang asyik
berburu tanpa sadar seekor beruang yang besar tiba-tiba menyerang mereka, semua
orang menjadi panik dan lari kocar-kacir melihat beruang yang besar dan tampak
ganas tersebut, karena panik, raja terjatuh dari kudanya, dan kakinya terkilir ”Feng
liu, tolong aku, kaki ku terkilir” kata raja, tetapi apa kata Feng liu,”Maaf
saja raja, aku lebih mementingkan nyawaku daripada harus mati menolongmu”,
ketika raja meminta pertolongannya, dia malah
dengan gelabakan memacu kudanya untuk berlari menyelamatkan diri, disaat
beruang tersebut mencoba mencakar raja,
tiba-tiba sebuah kapak melayang tepat ke leher beruang tersebut, orang yang
melempar kapak tersebut tidak lain adalah Zhou, akhirnya beruang tersebut
tumbang, kemudian Zhou berlari menyelamatkan raja, ” Terima kasih prajurit, kau
telah menyelamatkan nyawaku, kalau aku boleh tahu, Siapakah namamu ?” kata
raja, “ Melindungimu sudah merupakan kewajibanku raja, Namaku Zhou” Balas Zhou,
tak lama kemudian salah satu prajurit lainnya datang, prajurit tersebut bercerita
kepada raja, bahwa selama ini Zhou lah yang dengan gigih melwan musuh dalam
perang, sementara Feng Liu hanya bersembunyi di balik pos perkemahan sambil
menunggu datangnya hasil perang, sementara Zhao terus sibuk memimpin pasukannya
melawan musuh-musuhnya, setelah melalui perjalanan yang cukup lama, akhirnya
raja sampai di istana, sesampainya di istana, raja memanggil Feng liu, kemudian
memecatnya sebagai komandan perang dan menggantikannya dengan Zhou, dan selama
Zhou menjadi komandan pasukan, desanya menjadi aman dan tentram dari serangan
desa lain.
Cerita ini terbagi menjadi 31 cerita yang merupakan karya tangan anak-anak kelas XA SMAN 1 Pemali. Cerita ini saya buat untuk mengenang masa-masa indah bersama teman-teman di sekolah. Mudah-mudahan nanti akan saya publikasikan juga Cerpen karya anak-anak XB.
Tetap bersama baygag karena blog ini akan terus di update :)
Temukan 31 Seri cerita lengkapnya!!! klik di sini