(Cerita 9: Oleh Akbar Ramadhan)
Miaaaaa bangunnn
sudah pagi!!!!
Kalimat
itu merupakan yang selalu ku dengar ketika aku bangun kesiangan . tapi entah
kenapa pagi ini aku tak tak mendengar suara itu. Aku senag tapi aku juga merasa
aneh karena suara itulah yang selalu menemani pagiku. Pagi itu ketika ku meliat
kearah suara yang biasa aku dengar, terlihat wanita tua yang terlihat lemas di
atas tempat tidurnya . wanita itu adlah ibuku yang selalu membangunkanku ketika
aku telat bangun pagi. Tapi entah mengapa pagi ini ia hanya terbaring lemas di
tempat tidurnya dan tak bias berbuat apa-apa . aku pun mencoba untuk
menghampirinya.
“ ibu kenapa?
sakit ya?” tanyaku
“Huk….huk…..huk ibu ngak kenapa- napa hanya batuk biasa
karena ibu kemarin kehujan ketika pulang kerja” jawab ibuku sengan suara yang
agak serk
“ aku kira ibu kenapa- napa” lanjut ku
“ ya udah lah
nagk usah di pikirkan lebih baik kamu sekolah gih entar kamu telat. Ini uang
untuk kamu jajan soalnya ibu lupa buat makanan” suruh ibuku
Aku
pun mengambil uang yang diberikan ibuku dan langsung pergi kesekolah. Sebenarnya aku berat hati
meninggalkan ibuku seorang diri dirumah dan tak ada yang menemani. Makluma ayahku
sudah lama bercerai dengan ibu jadi
hanya ibu yang selama ini mencari nafkah untuk menghidupi keluarga kami. Ayahku
pun tak pernah memberi kabar bahkan aku tak mengenal siapa ayahku ( ibu dan
ayahku bercerai ketika aku berumur 2 tahun).
Akhirnya
aku tiba di sekolah dengan menggunakan motor pemberian ibu walaupun ketika
sampai pelajaran hampir mau di mulai. Di
sekolah aku tidak tenang dan selalu memikirkan keadaan ibuku. Bahkan sesekali
temanku mengejutkan ketika aku dalam lamunan. Sungguh dalam hatiku berkecamuk
seolah sesuatu akan terjadi pada ibuku.
Tengggggggg
Bel istirahat pun
berbunyi aku segera bergegas ke kanti untuk makan ,maklum pagi tidak sempat
untuk sarapan.
“Hai ya kenapa
kamu melamun melulu dari tadi ada apa sih? Tanya reza teman sebangku ku bahkan
sudah ku anggap seperti adikku
“ ngak
kenapa-napa kok rez hanya mikirin ibu di rumah! Jawabku
“ emank ibu kamu
kenapa?” Tanya reza kembali
Akun pun
menceritakan kepada reza tentang keadaan
ibuku yang bertingkah laku aneh selama satu minggu ini.
“ emanknya udah kamu Tanya kedaanya? Tanya
reza
“Udah tapi dia
selalu bilang ngak apa-apa”jawabku
“Mungkin ada
masalah sama ibumu?tanya reza lagi
Belum sempat aku
menjawab reza bel masuk kelas berbunyi
“ya udah kalo
kayak gitu kina sambung nanti kamu kerumah aku ya” seruku kepada reza
“ siap bossssss”
jawab rezaaaa
Selama
pelajaran berlangsung aku tetap tak busa tenang memikirkan keadaan ibuku bahkan
sesekali terlintas di pikiranku ibuku akan pergi meniggalkanku selamanya. Tapi
aku berusaha untuk mengghilangkan pikiran itu dengan cara memfokuskan pada
pelajaran. Tetap saja tidak bisa. Tak tersa jam pelajaran pun berakhir. Aku
langsung bergegas untu cepat-cepat sampai di rumah dan tak sengaja meninggalkan
reza.
“ mia tunggu!
Teriak reza
“ o iya cepetan”
aku pun membalas teriakan itu
Di
perjalanan aku pun masih terus memikirkan keadaan ibuku sungguh entak kenapa
hari ini firasat itu selalau terngiang-ngian terus sehingga aku hampir saja
menabrak mobil yang ada di depanku.
Ketika sampai di rumah Sesuatu yang aneh terlihat di hadapanku. Banyak orang
berkumpul di rumahku dan terpasang bendera kuning didepan rumahku. Tanpa piker
panjang aku langsung menghampiri rumahku. Dan ternyata apa yang aku rasa kan
dan pikirkan dari sekolah ternyata benar . ibuku telah tiada dan hanya
menitipkan secarik kertas kepadaku.
“Mia maafin ibu yang selama ini telah bohong
kepadamu kalau ibu tak sakit pap-apa sebenarnya ibu mengidap kanker hati dan
sudah sangat parah. Ibu tak mau merepotkanmu karena ibu takut kamu kenapa-napa.
Selain itu ibu juga mau meminta maaf yang sebesar besarnya sejujurnya kamu
bukan anak kandung ibu kamu merupakan anak kakak ibu . dan sekarang dia ada di
Malaysia. Maafkan ibu jika selama ini ibu tidak memberitahumu, tapi ibu
berharap kamu bisa menjadi anak yang berguna selamat jalan mia ibu selalu
menyayangimu. “
setelah
membaca surat itu aku langsung seketika pingsan di depan janazah ibu yang
ternyata selama ini hanyalah ibu angkatku yang selalu menyayangiku.
Sesungguhnya
seorang ibu akan melakukan apapun untuk kebahagiaan anaknya karena ibu adalah
mutiara yang tak ternilai harganya.
Cerita ini terbagi menjadi 31 cerita yang merupakan karya tangan anak-anak kelas XA SMAN 1 Pemali. Cerita ini saya buat untuk mengenang masa-masa indah bersama teman-teman di sekolah. Mudah-mudahan nanti akan saya publikasikan juga Cerpen karya anak-anak XB.
Tetap bersama baygag karena blog ini akan terus di update :)
Temukan 31 Seri cerita lengkapnya!!! klik di sini
Temukan 31 Seri cerita lengkapnya!!! klik di sini